Senin, 23 Juli 2012

geografi pertanian


A.    TINJAUAN PUSTAKA
1.      Geografi Pertanian
Geografi pertanian merupakan salah satu bagian dari sudut geografi geografi. Sebagai bagian maka sudut pandang dan aspek-aspek kajiannya mendasarkan diri pada studi geografi. Menurut seminar dan lokakarya pengajaran geografi tahun 1988 dan 1989 di IKIP Semarang, dalam seminar tersebut disepakati bahwa difinisi geografi adalah  ilmu yang mempelajari persamaan dan pebedaan geosfer dengan sudut pandang kelingkungan, kewilayahan dalam konteks keruangan. Dari difinisi tersebut dapat diketahui bahwa objek geografi adalah fenomena geosfer yang mencakup litosfer, hidrosfer, atmosfer, dan biosfer, sedangkan pendekatan geografi adalah pendekatan spasial (keruangan), ekologi (kelingkungan) dan regional (perwilahan) (Sriartha, 2000).
Dengan demikian, definisi geografi pertanian dapat dinyatakan sebagai bagian studi geografi yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena pertanian dengan mengunakan hampiran ekologi dan regional dalam kontek keruangan.menurut Brian W (1985) dalam Sriartha (2000) ada lima karakteristik pertanian yaitu : 1). Setiap wilayah pertanian dijumpai banyaknya unit-unit pertanian yang banyak dan memiliki luas yang berbeda-beda. 2). Pada sebidang lahan pertanian dapat diproduksi berbagai hasil pertanian. 3) proses prudksi pertanian berlangsung secara biologis melalui tumbuhan dan hewan. 4). Penentuan lokasi tidak banyak bisa ditentukan oleh petani. 5).kegiatan pertanian untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan kebutuhan pasar.
Berdasarkan pembahasan definisi geografi pertanian diatas, aspek-aspek yang yang dipelajari oleh geografi pertanian sangat kompleks. Artinya aspek-aspeknya banyak dan saling terkait satu dengan yang lain. Sama halnya di dalam mempelajari geografi. Objek materi geografi pertanian adalah fenomena pertanian. Terbentunknya fenomena pertanian karena adanya interaksi berbagai factor baik factor fisik, topologis, maupun factor manusia. Secara jelas aspek-aspek kajian geografi pertanian adalah sebagai berikut:
1)      Aspek topogarfi, yaitu meliputi : lokasi, jarak, luas, dan pola.
2)      Aspek fisik, yang meliputi : topografi dan relief, tanah, iklim, air, flora dan fauna.
3)      Aspek Manusia, yang meliputi : kondisi sosial, kondisi ekonpomi, kondisi budaya, dan kondisi politik.
2.      Lahan
a). Pengertian Lahan
Lahan adalah suatu daerah dipermukaan bumi yang merupakan gabungan unsur-unsur muka bumi dan unsur-unsur dekat muka bumi yang penting bagi kehiupan manusia gna kelangsungan hidupnya. Dengan demikian lahan memiliki arti yang sngat penting bagi kehidupan manusia karena semua aktiftas kehidupan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung berkaitan dengan lahan. Lahan dibutuhkan untuk menunjang ketersediaan pangan, sandang, papan dan fasilitas dasar lainya dalam kuantitas dan kualitas dan tingkat keragaman tertentu Mabbut dalam Sutanto (1980).
Menurut Rustiadi (1996 : 23) lahan adalah suatu daerah dipermukan bumi dengan sifat-sifat tertentu, yaitu dalam hal sifat-sifat atmosfer, geologi, geomorfologi, tanah, hidrologi, vegetasi, dan pengunaan lahan. Sedangkan menurut Hardjowigeno (1999 : 54) lahan  (land) adalah suatu daerah dipermukaan bumi yang merupakan gabungan unsure-unsur muka bumi dan unsur-unsur dekat muka bumi yang sangat penting bagi kehidupan manusia.
Dilihat dari definisinya lahan merupakan sebidang permukaan bumi yang meliputi parameter-parameter geologi, endapan permukaan, topografi, hidrologi, tanah, flora dan fauna yang secara bersama-sama dengan hasil kegiatan manusia baik masa lampau maupun di masa sekarang, yang akan berpengaruh terhadap pengunaan lahan oleh manusia, baik dimasa sekarang maupun di masa yang akan datang. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa lahan merupakan suatu daerah di permukaan bumi yang mencakup keseluruhan yang ada di atas permukan bumi dan dibawah permukaan bumi serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia yaitu berupa pengunaan lahan. Dengan adanya aktifitas manusia di masa lalu akan memberikan pengaruh terahadap kondisi saat ini, begitu juga kegiatan manusia saat ini akan mempengaruhi kondisi lahan di masa yang akan datang, Karena keberadan lahan sangat dipengaruhi oleh keberadaan manusia itu sendiri.
b). Pengunaan Lahan
            Lahan mempunyai peranan sangat penting  bagi kehidupan manusia. Segala macam bentuk intervensi manusia secara siklis dan permanen untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, baik yang bersifat materiil maupun spiritual yang berasal dari lahan tercakup dalam pengunaan lahan . Dengan peranan ganda tersebut, maka dalam pengelolaannya, sering terjadi benturan  diantara sektor-sektor pembangunan yang memerlukan lahan. Fenomena seperti ini seringkali mengakibatkan pengunaan lahan kurang sesuai dengan kapabilitasnya. Dalam hubunganya dngan pengunaan lahan ini, ada tiga factor yang mempengaruhi nilai lahan yaitu 1). Kualitas fisik lahan 2) lokasi lahan terhadap pasar hasil-hasil produksidan pasar sarana produksinya, dan 3) interaksi diantara keduanya. Nilai lahan semakin besar apabila kualitas biofisiknya semakin baik dan lokasinya semakin dekat dengan pasar (Norton (1984) dalam Soemarno (2005)).
Secara garis besar manfaat lahan pertanian dapat dibagi menjadi atas dua kategori yaitu : pertama use values atau nilai pengunaan. Manfaat ini dihasilkan dari kegiatan eksploitasi atau kegiatan usaha tani yang dilakukan pada sumberdaya lahan pertanian. Kedua non-use yang dapat pula disebut sebagai intrinsic values atau manfaat bawaan. Yang termasuk kategori manfaat ini adalah berbagai manfaat yang tercipta dengan sendirinya walau bukan merupakan tujuan dari kegiatan ekploitasi dilakukan oleh pemilik lahan Irawan (2005).
 Lahan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Segala macam bentuk intervensi manusia secara siklis dan permanen untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, baik yang yang bersifat materiil maupun spiritual yang berasal dari lahan tercakup dalam pengertian pengunaan lahan. Dengan peranan ganda tersebut, maka dalam upaya pengelolaannya, sering terjadi benturan di antara sektor-sktor pembangunan yang memerlukan lahan. Fenomena ini seringkali megakibatkan pengunaan lahan kurang sesuai dengan kapabilitasnya. Dalam hubungannya dengan pengunaan lahan ini, ada tiga factor yang mempengaruhi nilai lahan, yaitu (i) kualitas fisik lahan (ii) lokasi lahan terhadap pasar hasil produksi dan prasarana produksinya, dan (iii) interaksi diantara keduanya.

1 komentar:

  1. makasih infonya gan.
    yang butuh info pertanian, saya rekomendasikan jokowarino.com tempat berbagi informasi mengenai pertanian indonesia, adalah blog baru yang cukup bagus menyediakan referensi seputar pertanian, sesuai dengan namanya jokowarino.com tempat berbagi informasi mengenai pertanian indonesia memang tidak hanya membahas teori saja, namun infonya juga bersifat aplikatif, karena itulah banyak orang yang mengunjunginya DISINI>> jokowarino.com tempat berbagi informasi mengenai pertanian indonesia
    yang mencari info tentang nama latin tumbuhan juga ada, silakan klik DISINI>> nama ilmiah tumbuhan
    info ini juga dipersembahkan oleh minuman berenergi

    BalasHapus