A.
TINJAUAN PUSTAKA
1.
Geografi Pertanian
Geografi pertanian merupakan salah satu bagian dari
sudut geografi geografi. Sebagai bagian maka sudut pandang dan aspek-aspek
kajiannya mendasarkan diri pada studi geografi. Menurut seminar dan lokakarya
pengajaran geografi tahun 1988 dan 1989 di IKIP Semarang, dalam seminar
tersebut disepakati bahwa difinisi geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan pebedaan
geosfer dengan sudut pandang kelingkungan, kewilayahan dalam konteks keruangan.
Dari difinisi tersebut dapat diketahui bahwa objek geografi adalah fenomena
geosfer yang mencakup litosfer, hidrosfer, atmosfer, dan biosfer, sedangkan
pendekatan geografi adalah pendekatan spasial (keruangan), ekologi
(kelingkungan) dan regional (perwilahan) (Sriartha, 2000).
Dengan demikian, definisi geografi pertanian dapat
dinyatakan sebagai bagian studi geografi yang mempelajari persamaan dan
perbedaan fenomena pertanian dengan mengunakan hampiran ekologi dan regional
dalam kontek keruangan.menurut Brian W (1985) dalam Sriartha (2000) ada lima
karakteristik pertanian yaitu : 1). Setiap wilayah pertanian dijumpai banyaknya
unit-unit pertanian yang banyak dan memiliki luas yang berbeda-beda. 2). Pada
sebidang lahan pertanian dapat diproduksi berbagai hasil pertanian. 3) proses
prudksi pertanian berlangsung secara biologis melalui tumbuhan dan hewan. 4).
Penentuan lokasi tidak banyak bisa ditentukan oleh petani. 5).kegiatan
pertanian untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan kebutuhan pasar.
Berdasarkan pembahasan definisi geografi pertanian
diatas, aspek-aspek yang yang dipelajari oleh geografi pertanian sangat
kompleks. Artinya aspek-aspeknya banyak dan saling terkait satu dengan yang
lain. Sama halnya di dalam mempelajari geografi. Objek materi geografi
pertanian adalah fenomena pertanian. Terbentunknya fenomena pertanian karena
adanya interaksi berbagai factor baik factor fisik, topologis, maupun factor
manusia. Secara jelas aspek-aspek kajian geografi pertanian adalah sebagai
berikut:
1)
Aspek topogarfi, yaitu meliputi :
lokasi, jarak, luas, dan pola.
2)
Aspek fisik, yang meliputi : topografi
dan relief, tanah, iklim, air, flora dan fauna.
3)
Aspek Manusia, yang meliputi : kondisi
sosial, kondisi ekonpomi, kondisi budaya, dan kondisi politik.
2.
Lahan
a). Pengertian
Lahan
Lahan adalah suatu daerah dipermukaan bumi yang
merupakan gabungan unsur-unsur muka bumi dan unsur-unsur dekat muka bumi yang
penting bagi kehiupan manusia gna kelangsungan hidupnya. Dengan demikian lahan memiliki
arti yang sngat penting bagi kehidupan manusia karena semua aktiftas kehidupan
manusia baik secara langsung maupun tidak langsung berkaitan dengan lahan.
Lahan dibutuhkan untuk menunjang ketersediaan pangan, sandang, papan dan
fasilitas dasar lainya dalam kuantitas dan kualitas dan tingkat keragaman
tertentu Mabbut dalam Sutanto (1980).
Menurut Rustiadi (1996
: 23) lahan adalah suatu daerah dipermukan bumi dengan sifat-sifat tertentu,
yaitu dalam hal sifat-sifat atmosfer, geologi, geomorfologi, tanah, hidrologi,
vegetasi, dan pengunaan lahan. Sedangkan menurut Hardjowigeno
(1999 : 54) lahan (land)
adalah suatu daerah dipermukaan bumi yang merupakan gabungan unsure-unsur muka
bumi dan unsur-unsur dekat muka bumi yang sangat penting bagi kehidupan manusia.
Dilihat dari definisinya lahan merupakan sebidang
permukaan bumi yang meliputi parameter-parameter geologi, endapan permukaan,
topografi, hidrologi, tanah, flora dan fauna yang secara bersama-sama dengan
hasil kegiatan manusia baik masa lampau maupun di masa sekarang, yang akan
berpengaruh terhadap pengunaan lahan oleh manusia, baik dimasa sekarang maupun
di masa yang akan datang. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa lahan
merupakan suatu daerah di permukaan bumi yang mencakup keseluruhan yang ada di
atas permukan bumi dan dibawah permukaan bumi serta pengaruhnya terhadap
kehidupan manusia yaitu berupa pengunaan lahan. Dengan adanya aktifitas manusia
di masa lalu akan memberikan pengaruh terahadap kondisi saat ini, begitu juga
kegiatan manusia saat ini akan mempengaruhi kondisi lahan di masa yang akan
datang, Karena keberadan lahan sangat dipengaruhi oleh keberadaan manusia itu
sendiri.
b).
Pengunaan Lahan
Lahan mempunyai peranan sangat
penting bagi kehidupan manusia. Segala
macam bentuk intervensi manusia secara siklis dan permanen untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya, baik yang bersifat materiil maupun spiritual yang berasal
dari lahan tercakup dalam pengunaan lahan . Dengan peranan ganda tersebut, maka
dalam pengelolaannya, sering terjadi benturan
diantara sektor-sektor pembangunan yang memerlukan lahan. Fenomena
seperti ini seringkali mengakibatkan pengunaan lahan kurang sesuai dengan
kapabilitasnya. Dalam hubunganya dngan pengunaan lahan ini, ada tiga factor
yang mempengaruhi nilai lahan yaitu 1). Kualitas fisik lahan 2) lokasi lahan
terhadap pasar hasil-hasil produksidan pasar sarana produksinya, dan 3)
interaksi diantara keduanya. Nilai lahan semakin besar apabila kualitas
biofisiknya semakin baik dan lokasinya semakin dekat dengan pasar (Norton
(1984) dalam Soemarno (2005)).
Secara garis besar manfaat lahan pertanian dapat
dibagi menjadi atas dua kategori yaitu : pertama use values atau nilai
pengunaan. Manfaat ini dihasilkan dari kegiatan eksploitasi atau kegiatan usaha
tani yang dilakukan pada sumberdaya lahan pertanian. Kedua non-use yang dapat
pula disebut sebagai intrinsic values atau manfaat bawaan. Yang termasuk
kategori manfaat ini adalah berbagai manfaat yang tercipta dengan sendirinya
walau bukan merupakan tujuan dari kegiatan ekploitasi dilakukan oleh pemilik
lahan Irawan (2005).
Lahan
mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Segala macam
bentuk intervensi manusia secara siklis dan permanen untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya, baik yang yang bersifat materiil maupun spiritual yang berasal dari
lahan tercakup dalam pengertian pengunaan lahan. Dengan peranan ganda tersebut,
maka dalam upaya pengelolaannya, sering terjadi benturan di antara sektor-sktor
pembangunan yang memerlukan lahan. Fenomena ini seringkali megakibatkan
pengunaan lahan kurang sesuai dengan kapabilitasnya. Dalam hubungannya dengan
pengunaan lahan ini, ada tiga factor yang mempengaruhi nilai lahan, yaitu (i)
kualitas fisik lahan (ii) lokasi lahan terhadap pasar hasil produksi dan
prasarana produksinya, dan (iii) interaksi diantara keduanya.
makasih infonya gan.
BalasHapusyang butuh info pertanian, saya rekomendasikan jokowarino.com tempat berbagi informasi mengenai pertanian indonesia, adalah blog baru yang cukup bagus menyediakan referensi seputar pertanian, sesuai dengan namanya jokowarino.com tempat berbagi informasi mengenai pertanian indonesia memang tidak hanya membahas teori saja, namun infonya juga bersifat aplikatif, karena itulah banyak orang yang mengunjunginya DISINI>> jokowarino.com tempat berbagi informasi mengenai pertanian indonesia
yang mencari info tentang nama latin tumbuhan juga ada, silakan klik DISINI>> nama ilmiah tumbuhan
info ini juga dipersembahkan oleh minuman berenergi