1.1 Latar Belakang
Subak
adalah suatu masyarakat hukum adat yang memiliki karakteristik
sosioagraris-religius, yang merupakan perkumpulan petani yang mengelola air
irigasi di lahan sawah. Pengertian subak seperti itu pada dasarnya dinyatakan dalam
peraturan-daerah pemerintah-daerah Provinsi Bali No.02/PD/DPRD/l972. Pada
perkembanganya ada beberapa tokoh yang memperluas pengertian karakteristik
sosio-agraris-religius dalam sistem irigasi subak, dengan menyatakan lebih
tepat subak itu disebut berkarakteristik sosio-teknis-religius, karena
pengertian teknis cakupannya menjadi lebih luas, termasuk diantaranya teknis
pertanian, dan teknis irigasi.
Subak
sebagai suatu sistem irigasi merupakan teknologi sepadan yang telah menyatu
dengan sosio-kultural masyarakat setempat. Kesepadan teknologi system subak
ditunjukkan oleh anggota subak tersebut melalui pemahaman terhadap cara
pemanfaatan air irigasi yang berlanadaskan Tri Hita Karana (THK) yang menyatu
dengan cara membuat bangunan dan jaringan fisik irigasi, cara mengoperasikan,
kordinasi pelaksanaan operasi dan pemeliharaan yang dilakukan oleh pekaseh
(ketua subak), bentuk kelembagaan, dan informasi untuk pengelolaannya. Sistem
subak mampu melakukan pengelolaan irigasi dengan dasar-dasar harmoni dan kebersamaan
sesuai dengan prinsip konsep THK, dan dengan dasar itu sistem subak mampu
mengantisipasi kemungkinan kekurangan air (khususnya pada musim kemarau),
dengan mengelola pelaksanaan pola tanam sesuai dengan peluang keberhasilannya.
Selanjutnya, sistem subak sebagai teknologi sepadan, pada dasarnya memiliki
peluang untuk ditransformasi, sejauh nilai-nilai kesepadanan teknologinya
dipenuhi.
Subak
adalah organisasi kemasyarakatan yang khusus mengatur sistem pengairan sawah
yang digunakan dalam cocok tanam padi di Bali, Indonesia. Subak ini biasanya
memiliki pura yang dinamakan Pura Uluncarik, atau Pura Bedugul, yang khusus
dibangun oleh para petani dan diperuntukkan bagi dewi kemakmuran dan kesuburan
dewi Sri. Sistem pengairan ini diatur oleh seorang pemuka adat yang juga adalah
seorang petani di Bali.
Revolusi
hijau telah menyebabkan perubahan pada sistem irigasi ini, dengan adanya
varietas padi yang baru dan metode yang baru, para petani harus menanam padi
sesering mungkin, dengan mengabaikan kebutuhan petani lainnya. Ini sangatlah
berbeda dengan sistem Subak, di mana kebutuhan seluruh petani lebih diutamakan.
Metode yang baru pada revolusi hijau menghasilkan pada awalnya hasil yang
melimpah, tetapi kemudian diikuti dengan kendala-kendala seperti kekurangan
air, hama dan polusi akibat pestisida baik di tanah maupun di air. Akhirnya
ditemukan bahwa sistem pengairan sawah secara tradisional sangatlah efektif
untuk menanggulangi kendala ini.
Subak
telah dipelajari oleh Clifford Geertz, sedangkan J. Stephen Lansing telah
menarik perhatian umum tentang pentingnya sistem irigasi tradisional. Ia
mempelajari pura-pura di Bali, terutama yang diperuntukkan bagi pertanian, yang
biasa dilupakan oleh orang asing. Pada tahun 1987 Lansing bekerja sama dengan
petani-petani Bali untuk mengembangkan model komputer sistem irigasi Subak.
Dengan itu ia membuktikan keefektifan Subak serta pentingnya sistem ini.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di
atas. Maka rumusan masalah yang dapat saya buat dari makalah ini adalah sebagai
berikut:
1.2.1
Bagaimana Sistem Irigasi Subak di Desa
Jagaraga ?
1.2.2
Bagaimana Konsep Tri Hita Karana Dalam
Pengelolaan Subak di Desa Jagaraga ?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan
masalah di atas maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.3.1
Dapat Mengetahui Sistem Irigasi Subak di
Desa Jagaraga.
1.3.2
Dapat Mengetahui Konsep Tri Hita Karana
Dalam Pengelolaan Subak di Desa Jagaraga.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang ingin dicapai oleh penulis dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.4.1
Agar
dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang subak di desa jagaraga
1.4.2
Dalam
penulisan makalah ini, agar bermanfaat untuk meningkatkan wawasan, keterampilan
dalam menulis ilmiah dan sebagai refleksi dari pengetahuan yang telah didapat
dibangku kuliah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar