A.
KEMUNGKINAN
SUPERBENUA DI MASA DATANG
Berdasarkan hasil penlusuran data di internet dalam
situs (http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_superbenua), kemungkinan super benua
di masa datang adalah sebagai berikut :
- Pangaea Ultima atau Amasia (~250 — ~400 juta tahun dari sekarang)
- Australia-Antarctica-Afro-Eurasia (~130 juta tahun dari sekarang - Antarctica bergabung dengan benua Australia bagian selatan atau bergabung dengan Asia (kedua kemungkinan ini akan membentuk superbenua.)
- Australia-Afro-Eurasia (~60 juta tahun dari sekarang - Australia bertrabakan dengan Asia Timur, membuat Barisan Gunung yang sebanding dengan Himalaya.)
Superbenua saat ini
- Afro-Eurasia (~ 5 juta tahun yang lalu)
- Amerika (~ 15 juta tahun yang lalu)
- Eurasia (~ 60 juta tahun yang lalu)
- Oceania (~ 90 juta tahun yang lalu)
Superbenua masa lalu
- Gondwana (~600 — ~30 juta tahun lalu)
- Laurasia (~ 300 — ~60 juta tahun lalu)
- Pangea (~300 — ~180 juta tahun lalu)
- Euramerica (~300 juta tahun lalu)
- Pannotia (~600 — ~540 juta tahun lalu)
- Rodinia (~1.1 — ~750 juta tahun lalu)
- Columbia, juga dikenal sebagai Nuna (~1.8 — 1.5 Ga tahun yang lalu)
- Nena (~1.8 Ga)
- Kenorland (~2.7 Ga tahun lalu, Neoarchean sanukitoid cratons dan kerak benua baru membentuk Kenorland. Gempa magma tektonik yang berkepanjangan terjadi pada 2.48 to 2.45 Ga dan mengakibatkan Peristiwa gletser Paleoproterozoic yang terjadi pada 2.45 sampai 2.22 Ga. Pembentukan terakhir terjadi pada ~2.1 Ga.)
- Ur (~3 Ga tahun lalu, Diklasifisikasikan sebagai daratan tertua yang diketahui. Ur, mungkin adalah benua terbesar di dunia, karena hanya satu-satunya benua 3 triliun tahun lalu.. Walaupun bukan superbenua, Ur dianggap sebagai superbenua saat itu, walaupun luasnya lebih kecil dari Australia saat ini. Sampai sekarang, formasi batu lama dari Ur, berlokasi di Greenland sejak zaman Hadean.)
- Komatii Formation (3.475 Ga)
- Vaalbara (~3.6 Ga tahun lalu)
- Yilgarn
B. PENYEBAB GERAKAN LEMPENG
Pada awalnya semua benua yang ada
dibumi berasal dari masa bantuan raksasa yang bernama pangea, kemudian karena
adanya berbagai kekuatan yang ada pada bumi membuat pecah, memencar kedudukanya
sekarang ini bentuk benua-benua ini sekarang terus bergerak pada dasarnya teori
tektonik lempeng bahwa bumi yang ada dan padat ini sebenarnya terdiri dari
banyak lempeng yang pecah-pecah, yang merupakan pembalut kerak bumi yang terus
bergerak mendorong, mmenjauhi, berpapasan, menggilas, menindih tiada hentinya
lempengen yang bergerak terus ini sedikitnya ada 8 lempeng yang besar terus
berarak-arak dan 8 lempeng yang kecil. Hal ini sangat dibuktikan dan diyakini
setelah data dari berbagai dunia dianalisis, yang meyakinkan bahwa telah
terjadi pergerakan lempeng sejagat missal pada saat batuan kuno di kepulauan
Inggris diukur kemagnetannya. Terdapat penyimpangan 300 dari kutub magnet
sekarang (hTTp: //www. Tekto com)
Dengan bantuan computer peta dasar
fotografi samudra terus dianalisis, paparan benua Amerika selatan dan Afrika
ternyata mendekati sempurna bila kedua garis paparan benua keduanya disatukan
dalam pergerakan lempeng ang arahnya tidak didesak terus keatas dari atmosfer
yang panas pada pematang samudra maka terjadilah pemekaranasar samudra dengan
kecepatan luncur 1,5 – 10 cm pertahun atau sekitar 100 km per 10 juta tahun.
Panas dari dalam bumi akan menimbulkan adanya arus konveksi pada pemukaran
dasar samudra.
Ada enam lempeng besar yang ada di
bumi antara lain: lempeng Eurasia, lempeng amerika utara, lempeng amerika
selatan, lempeng afrika, lempeng fasifik dan lempeng indo-australia,
lempeng-lempeng ini bergerak didalam bola bumi yang bulat, maka terjadilah gerakan
lempeng yang saling mendekat dan saling menjauh dibataslempeng itulah terjadi
interkasi lempeng dalam bentuk divergen, konvergen, dan transform. Divergen
bila lempeng-lempeng bergerak saling menjauh sehingga membentuk celah,
mengakibatkan material lelehan dari astenosfer terinfeksi naik keatas,
mendingin lalu membentuk lantai samudra yang baru yang berupa pematang tengah
samudra seperti yang terjadi disamudra atlantik, kecepatan yang saling menjauh
bergerak antara 2-10 cm pertahun, konvergen bila lempeng menekuk melengkung
masuk kelempeng yang lain pada kesempatan inilah ada lempeng yang dihancurkan
didalam astenosfer sehingga lempeng yang padat dan kaku itu menjadi lebur
didalam astenosfer yang sangat panas.
Bumi merupakan salah satu planet anggota system
tata surya kita. Proses terjadinya bumi sama dengan proses terjadinya matahari,
karena volumenya lebih kecil daripada matahari maka proses pembentukannya lebih
cepat. Pada proses pembentukan bumi, terjadi pemisahan bahan menurut beratnya.
Bagian yang berat memusat membentuk inti bumi yang dinamakan barysfer (inti
bumi), sedangkan bagian yang ringan membentuk kerak bumi yang disebut litosfer.
Pada waktu pendinginan mencapai 100°c, terjadi kondensasi, kemudian terjadi
hujan, setelah itu air hujan mengisi bagian-bagian bumi yang lebih rendah dan
membentuk lapisan air yang dinamakan hidrosfer, disamping juga bumi diselimuti
oleh lapisan udara atau atmosfer dan lapisan kehidupan yang disebut biosfer.
Pada masa karbon, benua-benua menyatu membentuk benua besar yang disebut ‘’Pangea’’ dalam bahasa yunani berarti ‘’keseluruhan bumi’’. Sejak tahun 1990,
para ahli geologi telah mengetahui bahwa kerak bumi bagian luar mengapung
diatas lapisan dalam yang lunak.
Pemisahan
benua-benua utama dalam sejarah geologi pada suatu masa dipercaya bahwa benua
afrika dan benua amerika bagian selatan bergabung menjadi satu pada sistem
mid-Atlantik ridge. Mereka telah didorong dan dipisahkan secara perlahan-lahan
dari system ridge oleh perentangan lapisan kerak lautan (oceanic crust) yang
baru, dimana pada saat sekarang dipisahkan oleh lautan Atlantik (Mckenzie dan
sclater, 1973). Akibat dari proses ini masa kerak bumi dipisahkan dari
lempengan tektonik. Oleh karena itu seperti yang diharapkan maka gerakan benua
ini terutama yang menyebabkan terpisahnya mereka dari mid-oceanic ridge.
Sekitar 180.000.000 tahun yang lalu benua afrika dan amerika selatan merupakan
satu daratan yang brgabung pada mid-Atlantic oceanic ridge. Ketika lapisan
kerak bumi pada ridge baru terbentuk, daratan ini didesak secara
perlahan-lahan, dan terpisah satu sama lain. Rata-rata kecepatan gerakan
memisah kearah timur dan barat, terbukti seimbang, oleh karena itu ridge ini
sekarang terletak pada jarak yang sama dari kedua benua.
Sebagaimana
benua dapat didorong dan dipisahkan oleh penyebaran dasar lautan, demikian juga
mereka dapat bergerak untuk saling mendekati. India diduga berasal dari
potongan-potongan benua kuno Gondo wanaland, potongan-potongan ini diseret ke
arah utara sepanjang 5.000 kilometer dalam jangka waktu lebih dari 30.000.000
tahun dan akhirnya bertabrakan dengan benua Asia. Proses tabrakan ini
menghasilkan tekana ke atas yang amat besar yang mengakibatkan terbentuknya
pegunungan Himalaya seperti sekarang ini.
Perpindahan India
Sementara pangea pecah, perpindahan
india menunjukkan kerumitan. Arah dan kecepatan perpindahan india karena lahan
yang keluar jutaan tahun yang lalu di datran tinggi Deccan, India. Berdasarkan
hasil penelitian mengenai lahar diketahui bahwa garis lintang india telah
berubah sepanjang perjalanan waktu. Lahar yang lebih tua berada pada lokasi
sekitar 60 lintang selatan kemudian India dengan cepat berpindah ke utara
sejauh 25 milimeter (1 inci) setiap tahun, sampai akhirnya bertubrukan dengan
Benua Asia 55 juta tahun yang lalu, pada saat Benua Asia berada pada posisi
lebih selatan daripada saat ini. Daratan yang hilang ini sekarang terhimpit dan
hancur menjadi daratan tinggi Tibet. Secara perlahan, bentuk dan ukuran benua
mengalami perubahan. Untuk memahami mekanisme pergeseran dan perubahan benua,
diperlukan waktu yang tidak sedikit. Dengan semakin majunya teknologi,
memungkinkan untuk mengetahui lebih jauh tentang bumi. Pada tahun 1963, F. Vien
dan D. Malthews menemukan garis-garis magnetis bumi menunjukkan bahwa batuan
pada bagian dasar laut jauh lebih muda dari batuan yang ada diatasnya. Hal ini
menimbulkan argumentasi mengenai pembagian bumi menjadi lempengan-lempengan
yang sebagian terdiri atas benua dan sebagian lagi lautan. Teori ini dinamakan
dengan teori lempengan tektonik. Teori lempengan tektonik ini dapat membantu
menjelaskan kejadian deretan gunung berapi dan juga lokasi gempa bumi.
Kadang-kadang gunung lahir jika lempengan-lempengan yang memanggul massa
daratan saling memberikan, contoh Pegunungan Himalaya Alpen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar