ARTI PENTING PERSPEKTIF GLOBAL
A.
Sejarah Peradaban Manusia
Manusia sebagai ciptaan Tuhan
yang paling istimewa yang memiliki kemampuan dalam menciptakan dan mengembangkan
serta mengubah isi planet bumi dan kehidupannya sendiri (Sriartha, 2004) .
peradaban manusia dimulai sejak zaman prasejarah. Berikut ini dijabarkan
mengenai zaman prasejarah yang dimulai dari zaman prasejarah awal sam zaman
neolitik.
Zaman Prasejarah
Awal
Ciri-cirinya:
- Manusia yang wujud pada zaman Paleolitik dan Mesolitik dikenali sebagai Pithecanthropus Erectus yang mampu untuk berkomiunikasi dan menurunkan ilmu yang dipelajari secara turun temurun.
- Peralatan diperbuat daripada batu seperti kapak dan panah dan buatannya kasar.
- Peralatan digunakan untuk berburu dan mengumpulkan hasil hutan.
Zaman Paleolitik Awal
Ciri-cirinya:
- Aktivitas Zaman Paleolitik Awal ialah berburu, menangkap ikan dan mengumpulkan hasil hutan.
- Masyarakat Paleolitik hidup berpindah-pindah.
- Tempat tinggal mereka di dalam gua dan berlindung dibawah ranting
- Peralatan dan barang-barang yang digunakan untuk upacara pengebumian.
Zaman Paleolitik Akhir
Ciri-cirinya:
- Zaman ini pada 30.000 SM hingga 10.000 SM
- penemuan rangka manusia di gua Cro Magnon di Dorgogne, Perancis.
- Peralatan batu yang digunakan mempunyai kesenian berukiran halus.
- Terdapat juga peralatan diperbuat dari tulang, tanduk atau gading binatang.
- Mereka menggunakan tulang untuk membuat jarum.
- Gigi binatang dan cengkerang di gunakan sebagai alat perhiasan seperti subang.
- Masyarakat ini tinggal di dalam gua dan hidup dalam kelompok kecil serta mempunyai struktur sosial yang teratur.
- Mereka berburu binatang dan hasil yang diperoleh dibagikan sama rata.
- Pada zaman ini, mereka mempunyai kemahiran melukis dan mengukir.
- Lukisan yang dihasilkan terdiri daripada gambar- gambar binatang yang dianggap dapat membantu mereka berburu.
Zaman Mesolitik
Ciri-cirinya :
- Zaman ini sekitar 10 000 SM hingga 7 000 SM.
- Zaman terjadi revolusi pertanian, manusia mulai mendapatkan sumber makanan dari hasil pertanian.
- Pertanian dijalankan dengan menggunakan bajak, untuk menggemburkan tanah.
- Mereka menggunakan sistem terusan dan tali air seperti yang terdapat di Mesir dan Mesopotamia.
- Mereka tinggal di dalam gua, pesisiran pantai dan sungai.
- Mereka juga memelihara hewan seperti anjing, babi, unta dan lain-lain
Zaman Neolitik
Ciri-cirinya :
- Manusia zaman ini mulai menciptakan tembikar, alat tenun, perahu dan rakit (yang digunakan untuk berhijrah dari satu tempat ke satu tempat).
- Perkembangan pertanian telah melahirkan masyarakat yang bergantung pada sumber makanan utama dan mengubah corak hidup manusia.
- Pertambahan hasil pertanian, pertambahan penduduk dan penempatan kekal telah mewujudkan pengkhususan kerja dalam masyarakat mereka.
- Wujud di kalangan mereka yang bekerja sebagai petani dan tukang-tukang mahir yang melahirkan struktur lapis masyarakat yang kompleks.
- Hasil pertanian telah diperdagangkan dengan menggunakan kaedah sistem barter antara pemilik barang yang satu dengan yang lainnya.
- Dari segi keagamaan mereka percaya kepada hal ghaib serta menjalankan menjalankan upacara ritual.
- Mereka menjalankan upacara pemujaan supaya dapat mengelakkan atau terhidar dari malapetaka yang akan mengganggu aktivitas pertanian dan kehidupan sehari-hari mereka.
Menurut Toffler 1990 dalam
sejarah kehidupan manusia telah menjadi tiga gelombang perubahan yang paling
bermakna.
a) Perubahan gelombang pertama (the first wave) di mulai sekitar 8.000 tahun sebelum masehi yakni
dengan ditemukannya kegiatan bercocok tanam. Pada masa ini terjadi pemujaan kesuburan
(fertility cult). Sehingga tanah
menjadi bagian penting dari kesejahteraan. Pemujaan Nenek moyang (Ancestor worshipment). Pendahulu
mewariskan ilmu pengetahuan pertanian. Manusia menemukan dan menerapkan
teknologi pertanian. Tanah merupakan dasar bagi kegiatan ekonomi,
kehidupan sosial budaya, struktur, sosial dan politik.
Hubungan antar manusia sangat akrab, personal, dan komunikasi bersifat
sederhana.
b) Perubahan
gelombang kedua (the second wave)
yang ditandai dengan di mulainya peradaban industri dengan “ Revolusi
Industri” yang merombak.
c) Perubahan
arus gelombang yang ke-tiga (the Third
wave) terjadi di penghujung abad 20
yang terkenal dengan fenomena- fenomena revolusi informasi sebagai akibat sebagai kemajuan teknologi eletronik terutama
kemajuan telekomunikasi (Sriartha, 2004). Peradaban yang didukung oleh kemajuan
teknologi komunikasi dan pengolahan data, penerbangan sampai ke luar angkasa, energi
alternatif serta adanya rekayasa genetika dan bioteknologi, sangat penting
peranannya di dunia. Pada era ini jaringan komunikasi, data dan informasi,
komputer, dan teknologi modernlah yang terpenting. Informasi merupakan faktor
penentu semua aktivitas manusia (Sitompul, 2002).
Pengertian Revolusi
Revolusi adalah perubahan sosial dan kebudayaan yang
berlangsung secara cepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan masyarakat.
Di dalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan atau tanpa
direncanakan terlebih dahulu dan dapat dijalankan tanpa kekerasan atau melalui
kekerasan. Ukuran kecepatan suatu perubahan sebenarnya relatif karena revolusi
pun dapat memakan waktu lama. Misalnya revolusi industri di Inggris yang
memakan waktu puluhan tahun, namun dianggap 'cepat' karena mampu mengubah
sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat seperti sistem kekeluargaan dan hubungan
antara buruh dan majikan yang telah berlangsung selama ratusan tahun. (http://id.wikipedia.org/wiki/Revolusi,
2010) .
Revolusi Pertanian
Berakhirnya zaman es sekitar 11.000 tahun sebelum Masehi (SM)
menjadikan bumi lebih hangat dan mengalami musim kering yang lebih panjang.
Kondisi ini menguntungkan bagi perkembangan tanaman musiman, yang dalam waktu
relatif singkat memberikan hasil dan biji atau umbinya dapat disimpan.
Ketersediaan biji-bijian dan polong-polongan dalam jumlah memadai memunculkan
perkampungan untuk pertama kalinya, karena kegiatan perburuan dan peramuan
tidak perlu dilakukan setiap saat. Contoh budaya semacam ini masih terlihat
pada masyarakat yang menerapkan sistem
perladangan berpindah (slash and burn) di Kalimantan
dan Papua.
Berdasarkan bukti-bukti peninggalan artefak, para ahli
prasejarah saat ini bersepakat bahwa praktik pertanian pertama kali berawal di
daerah "bulan sabit yang subur" di Mesopotamia
sekitar 8000 SM. Pada waktu itu daerah ini masih lebih hijau daripada keadaan
sekarang. Berdasarkan suatu kajian, 32 dari 56 spesies biji-bijian
budidaya berasal dari daerah ini. Daerah ini juga menjadi satu dari pusat
keanekaragaman tanaman budidaya (center of origin) menurut Vavilov. Jenis-jenis tanaman yang
pertama kali dibudidayakan di sini adalah gandum, jelai (barley),
buncis (pea),
kacang
arab (chickpea), dan flax (Linum usitatissimum).
Di daerah lain yang berjauhan lokasinya dikembangkan jenis
tanaman lain sesuai keadaan topografi dan iklim. Di Tiongkok, padi (Oryza sativa)
dan jewawut
(dalam pengertian umum sebagai padanan millet) mulai didomestikasi sejak
7500 SM dan diikuti dengan kedelai, kacang hijau, dan kacang
azuki. Padi (Oryza glaberrima) dan sorgum dikembangkan
di daerah Sahel, Afrika 5000 SM.
Tanaman lokal yang berbeda mungkin telah dibudidayakan juga secara tersendiri
di Afrika Barat, Ethiopia, dan Papua. Tiga daerah yang terpisah di Amerika
(yaitu Amerika Tengah, daerah Peru-Bolivia, dan hulu Amazon)
secara terpisah mulai membudidayakan jagung, labu, kentang, dan bunga
matahari.
Kondisi tropika di Afrika dan Asia Tropik, termasuk Nusantara,
cenderung mengembangkan masyarakat yang tetap mempertahankan perburuan dan
peramuan karena relatif mudahnya memperoleh bahan pangan. Migrasi masyarakat Austronesia
yang telah mengenal pertanian ke wilayah Nusantara membawa serta teknologi
budidaya padi sawah serta perladangan (http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_pertanian).
Revolusi Industri
Revolusi industri merupakan perubahan radikal
(secara menyeluruh) struktur masyarakat agraris ke industri serta perubahan
penggunaan sarana produksi dari tenaga manusia ke tenaga mesin. Tahapan perkembangan
menuju Revolusi Industri:
a) Industri
Rumah Tangga (home industry),
Produksi barang dilakukan di dalam
rumah tangga dan bersifat musiman. Proses produksi dilakukan secara manual dan
tidak terspesialisasi. Pekerja, para pekerjanya ialah anggota keluarga sendiri.
Tujuannya terutama untuk pemenuhan
kebutuhan sendiri.
b) Industri
Manufaktur
Tersedia tempat kerja yang
pekerjanya kurang lebih 10 orang, yang bekerja di halaman belakang rumah. Kemudian
dibagian depan tempat kerja dibangun toko untuk menjual hasil industri. Jadi di
tempat bekerja tersebut langsung terdapat tempat pemasaran.
c) Industri
Pabrik
Telah mengenal pabrik dengan
teknologi mesin industri. Buruh hanya bekerja sebagai orang yang memproduksi atau
menghasilkan barang-barang dengan menggunakan mesin industri. Sedangkan, penjualan diserahkan pada bagian pemasaran (http://adhyparker.blogspot.com/2009/01/hubungan-merkantilisme-revolusi.html).
Latar
belakang munculnya revolusi industri :
a) Meletusnya
Perang Salib (1096-1291) yang menghubungkan antara Negara Eropa dan dunia Timur
yang menyebabkan terjalin hubungan dagang antar keduanya.
b) Munculnya
kota-kota dagang di Eropa seperti Florence, Venesia, Genoa, yang diikuti dengan
munculnya usaha-usaha industri kecil atau industri Rumah Tangga.
c) Pesatnya
kemajuan ilmu pengetahuan telah melahirkan ilmuwan-ilmuwan besar (http://adhyparker.blogspot.com/2009/01/hubungan-merkantilisme-revolusi.html).
Revolusi Informasi
Cepatnya revolusi
informasi telah menimbulkan permasalahan sosial mengenai masyarakat informasi.
Jika dibandingkan antara masyarakat pertanian dengan masyarakat informasi,
perubahan yang terjadi memerlukan waktu 100 tahun ke masyarakat industri dan 20
tahun ke masyarakat informasi. Perubahan yang cepat ini membuat masyarakat
harus mengantisipasi masa depannya.
Pengaruh perubahan
masyarakat industri ke masyarakat informasi menyangkut orientasi masyarakat
yang menjurus pada masalah ekonomi. Bidang komunikasi banyak memberikan
kesempatan kerja bagi masyarakat. Banyak sektor profesi yang harus diisi dalam
bidang informasi, baik sektor barang atau jasa. Misalnya reporter, programer,
juru kamera, penyuntingan gambar dan berita, tenaga periklanan, pengolahan dan
pemrosesan data dan lain-lain (Sitompul, 2002).
Dengan munculnya
masyarakat informasi, muncul pula ekonomi informasi. Industri pabrik berubah
menjadi industri informasi. Kemajuan teknologi komunikasi menyangkut semua
unsur dalam prosesnya, baik pula pada teknologi pengirim, penyalur, pembagi
atau penerima pesan yang membawakan informasi kepada orang yang dituju (Sitompul,
2002).
B.
Era
Global
Arus globalisasi baru mendapat perhatian yang serius
dari berbagai Negara manakala teknologi, terutama informasi, komunikasi dan
transportasi, berkembang sedemikian cepatnya. Dengan berkembangnya teknologi
informasi dan komunikasi, maka peristiwa di negara lain dalam waktu yang
bersamaan diketahui oleh penduduk Negara lain. Demikian juga melalui kemajuan
teknologi dalam ketiga bidang tersebut (informasi, komunikasi, dan
transportasi) menyebabkan pembauran antarbangsa menjadi semakin kompleks dan
ini berpengaruh pada adanya pembauran sistem nilai dan pola hidup. Fenomena
globalisasi lain yang juga segera dijalankan adalah sistem perdagangan dunia
mengacu pada satu sistem (Sriartha, 2004) .
Proses globalisasi disamping ditandai oleh kemajuan
teknologi informasi dan transportasi juga ditandai dengan pesatnya perkembangan
paham kapitalisme, yakni semakin terbukanya dan mengglobalnya peran pasar,
investasi dan proses produksi dari perusahaan-perusahaan transnasional, yang kemudian
dikuatkan oleh ideology dan tata dunia perdagangan baru di bawah suatu aturan
yang ditetapkan oleh organisasi perdagangan bebas secara gloabal (Sriartha,
2004).
Menurut
Selo Sumardjan dalam Sriartha (2004) mengungkapkan tentang pandangan Alvin
Toffler, menyatakan bahwa masyarakat di dunia telah mengalami empat gelombang
besar, yaitu gelombang pertama ditandai dengan berkembangnya meramu, kedua
adanya aktifitas pertanian, ketiga ditandai dengan berkembangnya aktivitas
industri keempat ditandai dengan berkembangnya media informasi yang sering pula
disebut dengan post-indrustri.
C.
Pengertian
Globalisasi
Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali
menggunakan istilah Globalisasi pada tahun 1985. Peter
Drucker menyebutkan globalisasi sebagai zaman transformasi sosial
(Sriartha, 2004).
Beberapa pengertian mengenai globalisasi
berikut ini :
a) Globaliasi
dapat diartikan sebagai proses masuknya ke ruang lingkup dunia.
b) Globalisasi
adalah sebuah perubahan sosial, berupa bertambahnya keterkaitan diantara dan
elemen-elemennya yang terjadi akibat dan perkembangan teknologi di bidang
transportasi dan komunikasi yang memfasilitasi pertukaran budaya dan ekonomi
internasional.
c) Globalisasi adalah proses, di mana berbagai
peristiwa, keputusan dan kegiatan di belahan dunia yang satu dapat membawa
konsekuensi penting bagi berbagai individu dan masyarakat di belahan dunia yang
lain.
d) Globalisasi adalah proses meningkatnya aliran
barang, jasa, uang dan gagasan melintasi batas-batas negara.
e) Globalisasi adalah proses di mana perdagangan,
informasi dan budaya semakin bergerak melintasi batas negara.
f) Globalisasi adalah meningkatnya saling
keterkaitan di antara berbagai belahan dunia melalui terciptanya proses
ekonomi, lingkungan, politik, dan pertukaran kebudayaan.
g) Globalisasi merupakan gerakan menuju
terciptanya pasar atau kebijakan yang melintasi batas nasional
(Sriartha, 2004).
Menurut asal katanya, kata
"globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal.
Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan
sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini
tanpa dibatasi oleh wilayah. Globalisasi belum memiliki definisi yang
mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga
bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu
proses sosial,
atau proses sejarah,
atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia
makin terikat satu sama lain (Anonim,
2009).
Globalisasi
adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan
ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia dunia melalui
perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi
yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi
semakin sempit. (http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Globalisasi&action=edit)
Globalisai adalah proses
kebudayaan yang ditandai dengan adanya kecenderungan wilayah-wilayah didunia
baik geografis maupun fisik, menjadi semakin sempit, sehingga itensitas
interaksi atau dialog format sosial, budaya, ekonomi, politik semakin intensif (Nugroho,
2001; Rachbini, 2001; Thompson, 2001 dalam Sriartha, 2004 ). Hal itu tidak bisa
dilepaskan dari adanya kemajuan teknologi transportasi dan media komunikasi
kebudayaan sehingga arus manusia, citra, komoditas, uang, informasi, dan ide
termasuk didalamnya teknologi sangat deras mengalir dari pusat ke pingiran atau dari Negara maju ke Negara-negara yang
sedang berkembang pada skala global (Lull, 1998 dalam Sriartha, 2004).
Sehubungan dengan hal itu ada yang menyatakan bahwa fenomena itu akan
mengakibatkan suatu integrasi semua system-sistem kecil menjadi satu yakni
system global atau kehidupan global. Terjadinya hal itu disebabkan oleh dua hal
utama, yaitu: Pertama, dewasa ini
media dan teknologi komunikasi terus berkembang sedemikian cangih sehingga arus
globalisasi dapat menembus ke segala penjuru masyarakat dimana pun berada Kedua, dewasa
ini arus mobilitas subyek manusia melalui kontak langsung kebudayaan seperti
traveler, turisme, migrasi penduduk, dan sebagainya. Semakin meningkat berkat
kemajuan teknologi transportasi modern. Fenomena demikian itu meningkat tidak
hanya secara kuantitatif (jumlah) tetapi juga secara kualitatif (mutu). Melalui
teknologi komunikasi dan transportasi tersebut mereka saling memberi dan
menerima unsur budaya masing-masing yang dibawa dan disebarkan ke negara
masing-masing dalam proses yang dinamis (berubah-ubah).
Dalam konteks historis
globalisasi dalam arti khusus memang bukan merupakan gejala baru bagi
masyarakat dunia. Hal ini terlihat dari adanya sentuhan budaya global terhadap
budaya lokal. Adanya sentuhan budaya global sudah tampak sejak jaman
prasejarah, baik pada jaman batu maupun pada jaman logam (Ardika, 1997 dalam
sriartha, 2004). Sentuhan budaya global
terus berkembang sejalan dengan dinamika sejarah kebudayaan umat manusia. Pengaruh
globalisasi masuk ke dalam berbagai
unsur budaya atau aspek kehidupan.
Sejarah
Globalisasi
Banyak sejarawan yang menyebut globalisasi
sebagai fenomena di abad ke-20 ini yang dihubungkan dengan bangkitnya ekonomi
internasional. Padahal interaksi dan globalisasi dalam hubungan antarbangsa di
dunia telah ada sejak berabad-abad yang lalu. Bila ditelusuri, benih-benih
globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai mengenal perdagangan antar negara
sekitar tahun 1000 dan 1500 M. Saat itu, para pedagang dari Tiongkok dan India
mulai menelusuri negeri lain baik melalui jalan darat (seperti misalnya jalur
sutera) maupun jalan laut untuk berdagang.
Fase selanjutnya ditandai
dengan dominasi perdagangan kaum muslim di Asia dan Afrika. Kaum muslim
membentuk jaringan perdagangan yang antara lain meliputi Jepang, Tiongkok,
Vietnam, Indonesia, Malaka, India, Persia, pantai Afrika Timur, Laut Tengah,
Venesia, dan Genoa. Di samping membentuk jaringan dagang, kaum pedagang muslim
juga menyebarkan nilai-nilai agamanya, nama-nama, abjad, arsitek, nilai sosial
dan budaya Arab ke warga dunia.
Fase selanjutnya ditandai
dengan eksplorasi (penelitian) dunia secara besar-besaran oleh bangsa Eropa.
Seperti Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda adalah pelopor-pelopor
eksplorasi ini. Hal ini didukung pula dengan terjadinya revolusi industri yang
meningkatkan keterkaitan antarbangsa dunia. Berbagai teknologi mulai ditemukan
dan menjadi dasar perkembangan teknologi saat ini, seperti komputer dan
internet.
Semakin berkembangnya
industri dan kebutuhan akan bahan baku serta pasar juga memunculkan berbagai
perusahaan multinasional (terjadi atas berbagai negara) di dunia. Di Indonesia
misalnya, sejak politik pintu terbuka (terbuka dengan berbagai Negara di dunia),
perusahaan-perusahaan Eropa membuka berbagai cabangnya di Indonesia. Contohnya Freeport
dan Exxon dari Amerika Serikat, Unilever dari Belanda, British Petroleum dari
Inggris. Perusahaan multinasional seperti ini tetap menjadi ikon globalisasi
hingga saat ini.
Fase selanjutnya terus
berjalan dan mendapat momentumnya ketika perang dingin berakhir dan komunisme
di dunia runtuh. Runtuhnya komunisme seakan memberi pembenaran bahwa
kapitalisme adalah jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia. Implikasinya,
negara negara di dunia mulai menyediakan diri sebagai pasar yang bebas. Hal ini
didukung pula dengan perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi (http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi).
Ciri-ciri globalisasi
Adapun cir-ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di dunia:
- Perubahan dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui arus pariwisata dari wisata mancanegara memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang bervariasi dan unik.
- Pasar dan produksi ekonomi di berbagai Negara di dunia menjadi saling bergantungan sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional (terjadi atas berbagai Negara).
- Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). Saat ini, kita dapat mengkonsumsi dan mendapat pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan dari berbagai belahan dunia. (Anonim, 2010)
- Meningkatnya masalah bersama, misalnya dalam bidang lingkungan hidup, contohnya sampah (Anonim, 2010).
- Dampak Positif dan Dampak Negatif dari Globalisasi
Dilihat dari beberapa bidang ternyata
globalisasi memiliki dampak yang dapat dijabarkan sebagai berikut:
a) Dampak
globalisasi dalam bidang ekonomi, antara lain: Globalisasi dan liberalisme
pasar telah menawarkan alternatif bagi pencapaian standar hidup yang lebih
tinggi. Semakin melebarnya ketimpangan distribusi pendapatan antar
negara-negara kaya dengan negara-negara miskin. Munculnya perusahaan-perusahaan
multinasional dan transnasional (antar berbagai negara). Membuka peluang
terjadinya penumpukan kekayaan dan monopoli usaha dan kekuasaan politik pada
segelintir orang. Munculnya lembaga-lembaga ekonomi dunia seperti Bank Dunia,
Dana Moneter Internasional, dan WTO (Anonim, 2010).
b) Dampak
Globalisasi dalam bidang Sosial Budaya: semakin bertambah globalnya berbagai
nilai budaya kaum kapitalis dalam masyarakat dunia. Merebaknya gaya berpakaian
barat di negara-negara berkembang. Menjamurnya produksi film dan musik dalam
bentuk kepingan CD/ VCD atau DVD (Anonim, 2010).
c) Dampak
Globalisasi dalam bidang Politik, negara tidak lagi dianggap sebagai pemegang
kunci dalam proses pembangunan. Para pengambil kebijakan publik di negara
sedang berkembang mengambil jalan pembangunan untuk mengatasi masalah sosial
dan ekonomi. Disamping itu dalam bidang politik, dampak globalisasi antara lain
adalah dengan perubahan sistem kepartaian yang dianut, sehingga memunculkan
adanya partai baru-partai baru; kesadaran akan perlunya jaminan perlindungan
hak asasi manusia HAM), terjadinya perubahan system ketatanegaraan, pelaksanaan
pemilihan umum untuk anggota–anggota parlemen, pemilihan Presiden dan Wapres,
Pemilihan Gubernur dan Wagub serta pemilihan Bupati dan Wabup/ Walikota dan
Wakil Walikota yang dilaksanakan secara langsung (Anonim, 2010).
Adapun dampak positif dan dampak negatif dari globalisasi
yaitu:
a) Dampak
positif Globalisasi :
v
Meningkatkan
kemakmuran masyarakat dalam suatu negara
v
Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan.
v
Mudah melakukan komunikasi.
v
Cepat dalam bepergian ( mobilitas tinggi ).
v
Menumbuhkan sikap toleran.
v
Memacu untuk meningkatkan kualitas diri.
v
Mudah memenuhi kebutuhan
b) Dampak
negatif globalisasi:
v
Perilaku konsumtif, artinya perilaku yang hanya
suka memakai, atau menggunakan.
v
Pengeluaran yang berlebihan atau boros dan mudah
meniru perilaku yang buruk
v
Mudah terpengaruh oleh hal yang bersifat
kebarat-baratan (http://mustofasmp2.wordpress.com/2009/01/04/dampak-globalisasi/,
2009 ).
- Pentingnya Perspektif Global Diajarkan di Sekolah-Sekolah
Pendidikan berwawasan global penting bagi proses
pendidikan yang dirancang untuk mempersiapkan anak didik dengan kemampuan dasar
intelektual dan tanggung jawab guna memasuki kehidupan yang bersifat kompetitif
dan dengan derajat saling menggantungkan antar bangsa yang sangat tinggi.
Pendidikan harus mengkaitkan proses pendidikan yang berlangsung di sekolah
dengan nilai-nilai yang selalu berubah di masyarakat global. Dengan demikian,
sekolah harus memiliki orientasi nilai, di mana masyarakat tersebut harus
selalu dikaji dalam kaitannya dengan masyarakat dunia.
Dengan demikian pentingnya wawasan perspektif global
dalam pengelolaan pendidikan ialah sebagai langkah upaya dalam peningkatan mutu
pendidikan nasional. Dengan wawasan perspektif global kita dapat menghindarkan
diri dari cara berpikir sempit dan terkotak-kotak oleh batas subyektif sehingga
pemikiran kita lebih berkembang. Kita dapat melihat sistem pendidikan di negara
lain yang telah maju dan berkembang (http://www.fsrd.itb.ac.id/wp-content/uploads/Globalisasi.pdf)
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2009.
http://adhyparker.blogspot.com/2009/01/hubungan-merkantilisme-revolusi.html.
Diakses pada tanggal 15 Oktober 2010.
Anonim, tt. http://www.fsrd.itb.ac.id/wp-content/uploads/Globalisasi.pdf.
diakses pada tanggal 15 Oktober 2010.
Anonim. 2009.
http://mustofasmp2.wordpress.com/2009/01/04/dampak-globalisasi/.
Diakses pada tanggal 15 Oktober 2010.
Anonim. 2010.
http://www.crayonpedia.org/mw/Ciri-Ciri_Globalisasi_9.2.
Diakses pada tanggal 15 Oktober 2010.
Anonim. 2010. http://id.wikipedia.org/wiki/Revolusi.
Diakses pada tanggal 15 Oktober 2010.
Anonim. 2010.
http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi.
Diakses pada tanggal 15 Oktober 2010.
Anonim. 2010.
http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_pertanian.
Diakses pada tanggal 15 Oktober 2010.
Sitompul,
Mukti. 2002. Konsep-konsep Komunikasi
Pembangunan. Diakses di internet pada tanggal 15 Oktober 2010.
Sriartha,
dkk. 2004. Perspektif Global. IKIP
SINGARAJA(tidak diterbitkan).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar