Cara Pembibitan Tanaman Buah-buahan
- Pembibitan
Menurut
Bernardinus (2006: 27) durian dapat diperbanyak dengan beberapa cara yaitu:
a) Perkembangbiakan
secara generatif dengan menggunakan biji
b) Perkembangbiakan
secara vegetatif dengan menggunakan
cangkok, setek, dan merunduk.
c) Perkembangbiakan
secara campuran yaitu perpaduan cara generatif dan vegetatif, dilakukan dengan
cara menggunakan bibit dari biji yang asli sebagai batang bawah kemudian
disambung atau diokulasi dengan batang atas yang dianggap baik dan unggul.
Bila
diperbanyak dengan biji, keunggulan sifat induk tidak dapat dipertahankan.
Sedangkan bila diperbanyak dengan cara vegetatif keunggulan sifat induk dapat
dipertahankan (Pratiknyo, 2002). Dalam membuat bibit unggul tahap – tahap yang
perlu dilakukan adalah menyiapkan bibit untuk batang bawah, memilih bibit untuk
batang atas, dan melakukan penyambungan (sambung pucuk dan okulasi). Dalam
pembibitan untuk batang bawah dilakukan tahap-tahap sebagai berikut.
a))
Seleksi biji
Menurut
AAK (2006: 58) biji yang hendak dipergunakan sebagai bibit hendaknya dipilih
dari biji yang memenuhi persyaratan tertentu antara lain:
1. Asli
dari induknya
2. Segar
dan sudah tua
3. Tidak
kisut
4. Tidak
terserang atau penyakit
Memilih
biji – biji yang tulen atau murni dapat dilakukan dengan cara mencuci biji-biji
terlebih dahulu dengan air agar daging buah yang masih menempel segar bisa
lepas. Biji-biji yang dipilih dikeringkan pada suatu tempat yang terbuka dan
tidak terkena sinar matahari langsung sehingga kadar airnya masih sekitar 14 %
(AAK, 2006: 58).
b))
Pemilihan media tanam
Dalam
pemilihan media tanam bisa menggunakan lahan yang ada di kebun atau menggunakan
plastik yang diisi tanah. Sebelumnya siapkan terlebih dahulu tempat penanaman
berupa gundukan memanjang dengan lebar 1 m dan tinggi 30 cm. tanah dicangkul
dan dicampur dengan pupuk kandang yang bersih dari kotoran dan bibit penyakit.
Untuk menghindarkan jamur dan hama yang dapat merusak biji durian dan calon
tanaman, media penanaman tersebut disemprot terlebih dahulu dengan fungisida
dan insektisida. Tempat penanaman diisi naungan dari paranet atau daun kelapa
untuk melindungi bibit yang masih muda dari air hujan dan sinar matahari
(Bernardinus, 2006: 29).
Untuk
penanaman biji durian dengan menggunakan plastic, menggunakan plastik warna
hitam khusus untuk pembibitan yang berukuran 20 x 25 cm. Plastik diisi dengan
tanah merah dan pupuk kandang yang sudah diayak. Plastik disusun sedemikian
rupa dalam rak-rak yang telah disiapkan atau dalam bedengan yang telah
disiapkan dan diberi naungan (Bernardinus, 2006: 30).
c))
Penanaman
Biji
yang akan ditanam terlebih dahulu direndam dalam larutan Atonik 0,1 % dan
larutan Benomil 0,1 %. Fungsinya adalah untuk merangsang pertumbuhan dan
mencegah serangan jamur. Selanjutnya dengan cara dibenamkan, biji ditanam
didalam bedengan dengan jarak 15 cm x 20 cm. untuk penanaman di plastik biji
dimasukkan ke dalam media, satu biji ke dalam satu plastic kemudian disiram
(Bernardinus, 2006: 30).
d))
Perawatan
Perawatan
yang perlu dilakukan setelah biji disemaikan antara lain penyiraman, pemupukan,
dan pengendalian hama penyakit. Setelah berumur dua bulan, biji sudah bisa
disambung pucuk. Untuk okulasi, harus digunakan batang bawah yang sudah berumur
15 bulan. Dalam pemilihan batang atas (entres/scion) diambil dari pohon induk
yang memiliki kualitas dan varietas yang baik.batang atas dapat berupa potongan
batang atau bisa juga batang yang masih berada di pohon induknya. Batang atas
atau tunas yang berupa potongan batang tidak boleh disimpan dalam jangka waktu
yang lama. Karena cepat layu dan rusak
(Bernardinus, 2006: 30).
Informasi Situs web Anda menarik, makasih infonya Gan. kunjungi juga http://varian.student.ipb.ac.id/
BalasHapus