Jumat, 27 Juli 2012

Cara Pembibitan Tanaman Buah-buahan


Cara Pembibitan Tanaman Buah-buahan
  1. Pembibitan
Menurut Bernardinus (2006: 27) durian dapat diperbanyak dengan beberapa cara yaitu:
a)      Perkembangbiakan secara generatif dengan menggunakan biji
b)      Perkembangbiakan secara vegetatif  dengan menggunakan cangkok, setek, dan merunduk.
c)      Perkembangbiakan secara campuran yaitu perpaduan cara generatif dan vegetatif, dilakukan dengan cara menggunakan bibit dari biji yang asli sebagai batang bawah kemudian disambung atau diokulasi dengan batang atas yang dianggap baik dan unggul.  
Bila diperbanyak dengan biji, keunggulan sifat induk tidak dapat dipertahankan. Sedangkan bila diperbanyak dengan cara vegetatif keunggulan sifat induk dapat dipertahankan (Pratiknyo, 2002). Dalam membuat bibit unggul tahap – tahap yang perlu dilakukan adalah menyiapkan bibit untuk batang bawah, memilih bibit untuk batang atas, dan melakukan penyambungan (sambung pucuk dan okulasi). Dalam pembibitan untuk batang bawah dilakukan tahap-tahap sebagai berikut.
                         a))      Seleksi biji                      
Menurut AAK (2006: 58) biji yang hendak dipergunakan sebagai bibit hendaknya dipilih dari biji yang memenuhi persyaratan tertentu antara lain:
1.      Asli dari induknya
2.      Segar dan sudah tua
3.      Tidak kisut
4.      Tidak terserang atau penyakit
Memilih biji – biji yang tulen atau murni dapat dilakukan dengan cara mencuci biji-biji terlebih dahulu dengan air agar daging buah yang masih menempel segar bisa lepas. Biji-biji yang dipilih dikeringkan pada suatu tempat yang terbuka dan tidak terkena sinar matahari langsung sehingga kadar airnya masih sekitar 14 % (AAK, 2006: 58).
                        b))      Pemilihan media tanam
Dalam pemilihan media tanam bisa menggunakan lahan yang ada di kebun atau menggunakan plastik yang diisi tanah. Sebelumnya siapkan terlebih dahulu tempat penanaman berupa gundukan memanjang dengan lebar 1 m dan tinggi 30 cm. tanah dicangkul dan dicampur dengan pupuk kandang yang bersih dari kotoran dan bibit penyakit. Untuk menghindarkan jamur dan hama yang dapat merusak biji durian dan calon tanaman, media penanaman tersebut disemprot terlebih dahulu dengan fungisida dan insektisida. Tempat penanaman diisi naungan dari paranet atau daun kelapa untuk melindungi bibit yang masih muda dari air hujan dan sinar matahari (Bernardinus, 2006: 29).
Untuk penanaman biji durian dengan menggunakan plastic, menggunakan plastik warna hitam khusus untuk pembibitan yang berukuran 20 x 25 cm. Plastik diisi dengan tanah merah dan pupuk kandang yang sudah diayak. Plastik disusun sedemikian rupa dalam rak-rak yang telah disiapkan atau dalam bedengan yang telah disiapkan dan diberi naungan (Bernardinus, 2006: 30).
                         c))      Penanaman
Biji yang akan ditanam terlebih dahulu direndam dalam larutan Atonik 0,1 % dan larutan Benomil 0,1 %. Fungsinya adalah untuk merangsang pertumbuhan dan mencegah serangan jamur. Selanjutnya dengan cara dibenamkan, biji ditanam didalam bedengan dengan jarak 15 cm x 20 cm. untuk penanaman di plastik biji dimasukkan ke dalam media, satu biji ke dalam satu plastic kemudian disiram (Bernardinus, 2006: 30).
            d))            Perawatan
Perawatan yang perlu dilakukan setelah biji disemaikan antara lain penyiraman, pemupukan, dan pengendalian hama penyakit. Setelah berumur dua bulan, biji sudah bisa disambung pucuk. Untuk okulasi, harus digunakan batang bawah yang sudah berumur 15 bulan. Dalam pemilihan batang atas (entres/scion) diambil dari pohon induk yang memiliki kualitas dan varietas yang baik.batang atas dapat berupa potongan batang atau bisa juga batang yang masih berada di pohon induknya. Batang atas atau tunas yang berupa potongan batang tidak boleh disimpan dalam jangka waktu yang lama. Karena cepat layu dan rusak  (Bernardinus, 2006: 30).

1 komentar:

  1. Informasi Situs web Anda menarik, makasih infonya Gan. kunjungi juga http://varian.student.ipb.ac.id/

    BalasHapus